Kamis, 19 Juni 2014

Ketika CINTA Tak Harus Memiliki

Sore itu sekitar pukul 14.30 langit tak seperti biasanya, awan kelabu sedikit demi sedikit menutupi ruang biru. Sang surya yang biasanya terlihat merajai dunia, kali ini malu-malu untuk menampakkan diri dan bersembunyi di balik tebalnya awan. Sejuknya hembusan angin melengkapi hariku yang lagi penat..Wuuuuuusshh,,, wussshhhh....!!! Aku dan teman-teman yang sedang duduk-duduk santai di atas pendopo kantin baseball menikmati udara sore itu... Makanan seperti gado-gado, jamur crispy, bakso dan segarnya es teh, es jeruk sudah ada dihadapanku. Yuuum, yuuum, yummmyy... Ketika asyik menyantap makanan yg lezat itu, tiba-tiba mataku tertuju pada sesosok pangeran tanpa kuda..
Yaa, yaa bgitulah aku menyebutnya, karena memang kisahku bukanlah dongeng dimana pangeran selalu memiliki kuda sebagai kendaraannya. Tapi yang kulihat kali ini pangeran tidak sendiri, sesosok wanita ikut berjalan di sebelahnya. Aku yang sebelumnya lahap menyantap makanan, tiba-tiba malas dan tak bernafsu lagi. Di dalam hati aku cuma bisa meluncurkan sejuta pertanyaan "Siapa wanita itu ????" Apakah mereka sudah jadian..?" Langkah mereka pun terhenti di sebuah meja dengan tenda payung kedua tepat di sebelah pendopo yang aku dan teman-temanku duduki.. Jleeeeb, oh my God... knapa mereka duduk sini?? *dalam hati ku berkata.*. Akupun memutuskan untuk duduk membelakangi mereka, agar tak terlalu kecewa. 
Setelah makan, tman-teman memutuskan untuk foto bersama. Setelah jeprat jepret saatnya gantian, aku yang bagian memfoto mereka. Sreeettt, akupun tidak sngaja menoleh ke belakang dan mata sayu sang pangeran tertangkap melihat ke arahku juga.. Jebret-jebret omg, omg, don't look me like this.. Entah mngkin dia tau atau tidak klo aku memendam rasa kepadanya. Tapi sudah lama kejadian ini terjadi. Hampir 2 tahun lebih aku memendam rasa ke dia. Aku tidak berani mendekatinya krna dia adik kelasku 1 jurusan.. :( Hhha brondongg...!!! Sering kali kalau kita berpapasan di jalan mata kita bertatapan seolah-olah berbicara tpi mulut tetap membisu seribu bahasa. Ssloooop aku segera memalingkan muka kembali..
Di tengah jlan saat perjalanan pulang akupun terus kepikiran dan bertanya-tanya, siapakah wanita itu??..
*Sesampainya di rumah.. Aku segera membuka laptop dan mencari tau atau bahasa gaulnya KEPO... Lewat internet perlahan-lahan ku ketik nama sang pangeran dan aku stalkerin fb serta twitternya.. Dan jreeeeng jreeeeng.. Apa yang aku duga dari awal ternyata benar. Dia dan cewek yang di sampingnya tadi sudah jadiaaann.. Oh, Tuhan...!!!!! Air hujanpun mulai menetes di sudut mata ini. Aku merasakan kalau seakan-akan ada awan hitam di atas kepalaku ini. Kecewa, sedih, galau, sebel campur menjadi satu... Pangeran tak berkuda yang aku idam-idamkan sudah pnya pacar. Dan cewek itu adalah pacar pertamanya... Betapa beruntungnya dia..
Sejak saat itu, aku belajar untuk berhenti mencintai sang pangeran tanpa kuda.. Aku sadar, cintaku memang bertepuk sebelah tangan tapi cinta cewek itu tidak akan bertepuk sebelah tangan. Aku cuma bisa mendoakan agar mereka tetap langgeng sampai akhir hayat. Karena yang aku tau CINTA itu TAK MESTI HARUS MEMILIKI. Asalkan melihat orang yang kita cintai BAHAGIA aku juga ikut bahagia... Keep langgeng adek pangeran :)


Minggu, 08 Juni 2014

HUSNUDZON


Senin tanggal 9 Juni...
Pagi itu, alarm yang aku setel dari semalam berdering dan menunjukkan tepat pukul 5.45... Ini bukanlah alarm untuk membangunkan tidur panjangku, melainkan alarm untuk menelpon dosen bimbingan skripsi. Sistem yang diterapkan oleh beliau yaitu kalau mau bimbingan skripsi harus telpon dulu yang dimulai dari jam 05.50 sampai jam 06.05 ya bisa molor sidikitlah kalo beliau lagi moodny baik.
Meskipun telpon yang diangkat oleh beliau pada jam 6 krang 10, tapi yang namanya mahasiswa dan ngebet banget pengen lulus, akhirnya banyak yg telpon mulai dari jam 5.40...
"Tuuuuut... tuuuuutt... tuuuuuk..." nada sambung mulai terdengar dan aku berharap sekali telpon hari ini diangkat. Eeeh, ujung2nya ada suara tante-tante operator yg bilang silahkan tinggalkan pesan bla bla bla... Aku coba buat telpon lagi, kali ini bukan nada sambung yg ku dengar tapi jaringan sibuk. Yaa iya, jaringan sibuk kn yg ngantri telpon buat bimbingan bukan 1 ato 3 orang sja... Haaaaaasshhh sebeel bingit!! Setiap telpon g dtrima ato lgi jaringan sibuk, aku slalu nyoba buat telpon dan telpon lagi..
Jam uda nunjukkin pukul 06.00, tapi telpon ke beliau g' diangkat2 sampai ku lihat layar pada hp panggilan keluar sudah menunjukkan 50 kali.. Sebel, stress, sedih, sempat melanda. Sampai-sampai aku suudzon yang enggk2, apakah beliau marah sama saya?? Tapi ketika terbesit pikiran itu, aku selalu tepis dan mencoba buat menenangkan diri.. Calm down, calm down nyuu.. :)
Jam 06.02, klutik klutik klutik bunyi getar suara hp.. Aku liat ada message masuk nih. Bentar aku buka nti (dalam keadaan masih telpon dosen). Smpai ada tulisan jaringan sibuk lagi dan lagi... Setlah itu, aku buka pesn dr tmenku, ya teman2 1 bimbingan tp dri beda kelas.
Isinya, "Fajarina, telpon km diangkat???"
kmudian aku reply: "Ndaak,, pdhal nyambung.. km gmna??
Teman A: "sama, km mci telpon tyuus nie?"
Aku reply lg: "iya"
Teman A: "kyak.na percuma dh, udah jam 6 lebih, g diangkt2 jg. Ibuny lg sbuk mngkin.. km uda d angkt??
Aku: "Ndak,, kyakny hri ini beliau g nrima bimbingan deh..wong sbelum'e telpon kn salurn sibuk dlm wktu yg lama, berarti ibuny lg ngobrol. Pas giliran qt nyambung telpony g' diangkat2.."
Jam 06.09, tiba-tiba ada message lagi, aku lihat dan ternyata dr tman bimbingan jg tpi yg ini satu kelas denganku (Temen B)... Lagi-lagi pertanyaan sama dngn sms sbelumy nanyain tentang "telponmu d angkat sma ibuny??" Dan lgi-lagi aku jwab sama sperti sms yg d atas... tinggl copas tp dgnti namany.. Hahah :p
Tidak lama stlah itu kriiiing... kriiiiiing.... kriiingg bunyi suara hpku.. Ternyta dr tmenku satu kelas jg tp beda anak.. Sreeet, aku angkat.. "Hallo, Assalamu'alaikum.. "
Aku: "iya, Walaikumslam.."
Tman C:  "Nyuu,, hr ini km telpon ibu?" 
Aku: (dlam hati wadaah,, p'tanyaan yg sma) "Iya aku telpon kok"..
Teman C: "diangkat nyuu?"... Aku: "enggk, kmu d angkt??" Teman C: "nggk jg nyuu, pdahal telpon dri si Mawar dan si Melati diangkat tdi nyuu"..
Aku: "truss gmna?? kok aq g ya??"
Tman C: klo si Melati dijanjiin bimbingn besok telpon lgi, sedangkan yg si Mawar dijanjiin nti jam 1. Kok telponku g dangkat?? pdahal aku uda pagi'in telponya.."
Aku: (mulaiii gilaaaa dan bertanya-tanya dlam hati) "sama, ya wis, bsok aja telpon lagi.."
Teman C: "Y udah nyuu aku jg tak telpon bsok,, Assalamu'alaiku.."
Aku: "Walaikumsalam..."

Ada sms..
dr tmenku yg awal tdi., ngelanjutin sms yg tertunda..
Tman A: "Iya, maybe kyk gtu.. km msih telpon ta??.. klo d'angkat kci tau qw ya??"
Aku: ".....Ndak, g brani aq.. tak akhiri aja. kn udah tau gtu, qt nelpon g d'angkt2.. Lagian uda jam sgini (06.12). Aq takut nti beliau marah"

Sms pun terus menerus mengalir dan msuk ke hp entah dri tmenku A dan yg B.. Smpai pada akhirnya tmenku yg A mngirim sms sperti ini:
"Tapi msak q pnya slah ama ibu.na, cz qw kn udah ngantri dr hr kmis,, mci g' d'angkat2 jg.. Q jd takut klo g' diangkat2 lg. gmn ni?"
Aku: "....g' g' marah kok, positif thinking aja.. ibuny mngkin lg sibuk" (smbil sok2 tegar tgar, pdahal kawatir jg klo ibuny marah).. hahah :)
Teman A: T'akhir ktemu ibuk.na rada ketus, tpi waktu it qw mikir ibu.na lg ngoreksi.. maka.na gtum tp sbelum2''e gk prnah kyak gtu.. q uda sminggu lbih g bimbingan lhoo..
Aku: "Yaaaa mmang gtu ibuny. Aq pas ngumpulin draft ya gtu, kyak g ngerek'en.. Mngkn firasat qta aja. Msook sma anak bimbingn'e nesu ngunu ibuny.. Enggklah, wis nggk usah terlalu dipikirkn, nggk kmu aja kok yang g d trima telpony.. Anak2 lain msih ada,, Qta nggk sendirik kok..
Teman A: Hehe,, iya.. Makaci yaa... :)
Aku: Iya, sama2... :)

Dari kejadian d atas dapat kita ambil hikmahny kawan.. Terkadang pikiran yang sempit membuat kita selalu suudzon kepada orang lain. Padahal blum tentu orang tersebut seperti itu.. Jika kalian suudzon maka seharusnya cepat2lah beristighfar.. Dlam hidup ini cobalah untuk slalu husnudzon (berprasangka baik) kpada orang lain, karna dengan cara tersebut kita akan terhindar dari pikiran negatif, kebencian, rasa tidak tenang dan lain-lain... Keep husnudzon guys :)

Sabtu, 07 Juni 2014

Hidup itu seperti SEPOTONG ROTI


Hidup itu seperti sepotong roti. Berawal dari bagian-bagian tak berarti jika hanya berdiri sendiri. Tepung terigu, telur, mentega, gula, ragi dan lainnya. Tapi ketika itu semua disatukan dan diproses, menjadi kudapan bernilai tinggi.
Tantangan pertama yang dihadapi dalam kehidupan roti adalah perlakuan "kasar". Diaduk, diputar, diremas, dibanting-banting, diuleni terus menerus. Anehnya, perlakuan tersebut ternyata tidak membuatnya menjadi rusak, tapi malah membuatnya menjadi tambah menjadi. Perlakuan kasar ini malah membuatnya menjadi lebih lembut dan kalis.
Setelah menyatu, adonan dibiarkan atau bahakan kadang ditutup dengan kain basah, sampai mengembang. Seperti itulah mereka yang berhasil melewati fase penyatuan, berkembang menjadi lebih besar. Individu yang menyatu dalam tim akan berkembang bersama timnya. Individu yang tetap sendiri, tak dapat penambahan nilai selain dirinya sendiri. Tak bisa dipungkiri, ada sebagian diantara kita yang gagal berkembang, mungkin karna gagal dalam tahap penyatuan yang penuh tekanan itu.
Tantangan tak berhenti sampai di situ. Cobaan berikutnya dalam kehidupan roti adalah dipotong-potong sesuai bentuk yang diinginkan. Dicabik, dipotong, dan digiling lagi. Tapi hal tersebut tidak membuatnya rusak. Ternyata proses inilah yang menjadikan tiap individu roti mulai mendapatkan identitasnya. Apakah sebagai roti kasur, kukus, donat atau yang lainnya.
Puncak tantangan pada roti adalah di proses berikutnya yaitu dipanggang atau digoreng. Tempaan dengan panas yang luar biasa ini membuat roti semakin matang dan berkembang. Warnanya pun berubah menjadi lebih menarik, tidak lagi pucat.
Hanya yang berhasil melalui semua proses ini, mulai dari diputar dan dibanting, didiamkan bahkan ditutup, dipotong, dicabik, dan digiling. Lalu pada akhirnya ditempa dengan panas yang tinggi. Akan berkembang dengan sempurna dan matang, lalu kemudian dihias dengan cantik.
 Maka dari itu, jika kalian merasa hidup ini diacak-acak, diputar-putar sampai pusing, campur aduk masalah sampai tidak karuan, dibanting berkali-kali, mungkin itu tandanya kita sedang menjalani proses menjadi pribadi yang lebih lembut namun tetap kuat.
Jika sedang merasa pengap, ditutup dengan kain basah, ditinggalkan begitu saja. Berbahagialah, itu tandanya kita sedang mengembangkan diri sebagai adonan roti tadi. 
Jika sedang merasa dipotong, dicabik, dan digilas. Nikmati saja, karena itu artinya kita sedang diberi identitas menjadi seseorang yang lebih unik daripada yg lainnya.
Dan jika ada tempaan panas dan tekanan yang luar biasa. Bersabarlah sedikit lagi, karena inilah proses pematangan dan pengembangan diri untuk menjadi pribadi yang sempurna. Hanya yang berhasil LOLOS dari ujian ini yang pada akhirnya dihias dengan CANTIK.. :)
-NH-