Tampilkan postingan dengan label MOTIVASI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MOTIVASI. Tampilkan semua postingan

Senin, 09 November 2015

Hidup Ala Ulat Bulu

Jean Henri Fabre, seorang ilmuwan dari Perancis pada tahun 1870-an pernah mengadakan percobaan terhadap sekelompok ulat bulu. Fabre mengambil beberapa ulat dan membuat yang paling depan menyentuh ulat yang paling belakang. Ulat tersebut membentuk suatu lingkaran mengelilingi pot bunga. Di tengah pot itu, diletakkan ranting dan pucuk daun muda sebagai makanan ulat-ulat tersebut. 
Setelah beberapa saat, ulat-ulat itu berjalan beriringan mengitari pot yang berisi makanan. Ulat-ulat itu terus berputar dan berputaaar.... Jam demi jam, siang dan malam... Hari demi hari, hingga genaplah satu pekan ulat tersebut mengitari pot bunga.
Setelah berjalan tanpa mengenal lelah, ulat bulu tersebut mati karena kelaparan dan kehausan. Padahal dalam jarak yang sangat mudah dijangkau (tepatnya di tengah pot) tersedia makanan yang sangat lezat kesukaan mereka.
 Dari cerita di atas, banyak diantara kita yang hidup seperti ulat-ulat itu. Kita hidup mengikuti kebiasaan yang sudah berlaku, terus bekerja keras namuuuun kehilangan kesempatan untuk mengetahui bahwa di dekat kita banyak peluang yang bisa memberi kebahagiaan kepada kita. Untuk menghindari hal itu, kalian harus menentukan hidup, tidak asal ikut-ikutan tradisi atau kebiasaan yang sudah ada.
Untuk merancang masa depan, langkah pertama yang harus kalian siapkan adalah tetapkan prestasi terbaik yang kaliann ingin raih selama hidup di muka bumi. Kalian tahu mengapa???? Karena kalian makhluk spesial, jangan sia-siakan hidupmu, sebagaimana kumpulat ulat bulu itu ^^.

 

Sabtu, 07 Juni 2014

Hidup itu seperti SEPOTONG ROTI


Hidup itu seperti sepotong roti. Berawal dari bagian-bagian tak berarti jika hanya berdiri sendiri. Tepung terigu, telur, mentega, gula, ragi dan lainnya. Tapi ketika itu semua disatukan dan diproses, menjadi kudapan bernilai tinggi.
Tantangan pertama yang dihadapi dalam kehidupan roti adalah perlakuan "kasar". Diaduk, diputar, diremas, dibanting-banting, diuleni terus menerus. Anehnya, perlakuan tersebut ternyata tidak membuatnya menjadi rusak, tapi malah membuatnya menjadi tambah menjadi. Perlakuan kasar ini malah membuatnya menjadi lebih lembut dan kalis.
Setelah menyatu, adonan dibiarkan atau bahakan kadang ditutup dengan kain basah, sampai mengembang. Seperti itulah mereka yang berhasil melewati fase penyatuan, berkembang menjadi lebih besar. Individu yang menyatu dalam tim akan berkembang bersama timnya. Individu yang tetap sendiri, tak dapat penambahan nilai selain dirinya sendiri. Tak bisa dipungkiri, ada sebagian diantara kita yang gagal berkembang, mungkin karna gagal dalam tahap penyatuan yang penuh tekanan itu.
Tantangan tak berhenti sampai di situ. Cobaan berikutnya dalam kehidupan roti adalah dipotong-potong sesuai bentuk yang diinginkan. Dicabik, dipotong, dan digiling lagi. Tapi hal tersebut tidak membuatnya rusak. Ternyata proses inilah yang menjadikan tiap individu roti mulai mendapatkan identitasnya. Apakah sebagai roti kasur, kukus, donat atau yang lainnya.
Puncak tantangan pada roti adalah di proses berikutnya yaitu dipanggang atau digoreng. Tempaan dengan panas yang luar biasa ini membuat roti semakin matang dan berkembang. Warnanya pun berubah menjadi lebih menarik, tidak lagi pucat.
Hanya yang berhasil melalui semua proses ini, mulai dari diputar dan dibanting, didiamkan bahkan ditutup, dipotong, dicabik, dan digiling. Lalu pada akhirnya ditempa dengan panas yang tinggi. Akan berkembang dengan sempurna dan matang, lalu kemudian dihias dengan cantik.
 Maka dari itu, jika kalian merasa hidup ini diacak-acak, diputar-putar sampai pusing, campur aduk masalah sampai tidak karuan, dibanting berkali-kali, mungkin itu tandanya kita sedang menjalani proses menjadi pribadi yang lebih lembut namun tetap kuat.
Jika sedang merasa pengap, ditutup dengan kain basah, ditinggalkan begitu saja. Berbahagialah, itu tandanya kita sedang mengembangkan diri sebagai adonan roti tadi. 
Jika sedang merasa dipotong, dicabik, dan digilas. Nikmati saja, karena itu artinya kita sedang diberi identitas menjadi seseorang yang lebih unik daripada yg lainnya.
Dan jika ada tempaan panas dan tekanan yang luar biasa. Bersabarlah sedikit lagi, karena inilah proses pematangan dan pengembangan diri untuk menjadi pribadi yang sempurna. Hanya yang berhasil LOLOS dari ujian ini yang pada akhirnya dihias dengan CANTIK.. :)
-NH-


Rabu, 16 Januari 2013

RENCANA TUHAN


Renungkanlah isi dialog ini jika kamu memang menyadarinya.
Dialog ini hanyalah kata-kata kiasan mengenai cinta kasih Tuhan yang selalu memiliki rencana indah yang tidak kita ketahui. Sehingga kadang kamu mengeluh dan merasa Tuhan tidak sayang kepada kamu.
Renungkanlah ini. . .
Aku        (A)   : Malaikat, bolehkah aku bertanya ?
Malaikat (M)  : Tentu. Silahkan . . . .
A   : Kenapa Tuhan menakdirkan banyak hal buruk terjadi padaku hari ini ??
M  : Apa maksudmu ?
A   : Pagi tadi mobilku mogok dan butuh waktu lama untuk menyala.
M  : Okee. Trus . . . .
A   : Roti burger yang aku pesan dibuat tak seperti pesananku, hingga aku malas memakannya.
M  : Hhmm. Lalu ?
A   : Di jalan pulang, HP ku tiba-tiba mati saat aku berbicara bisnis besar.
M  : Benar. Kemudian . . . .
A   : ....dan akhirnya, saat aku sampai di rumah, aku hanya sedikit bersantai dengan mesin pijat 
        refleksi yang baru kubeli, tapi tiba-tiba saja Mati..!!! Kenapa tak ada yang lancar hari ini ?
M  : Tuhan tidak membiarkan mobilmu menyala tepat waktu karena ada pengemudi mabuk lewat di 
        depan jalan dan akan menabrakmu.
M  : Pembuat burgermu itu sebenarnya sedang sakit. Maka Tuhan tak ingin kau tertular oleh 
        penyakitnya. Oleh karena itu, Tuhan membuatnya mengalihkan tugas membuat burger tersebut
        kepada orang lain.Meskipun tidak enak bagimu, namun makanan itu lebih sehat untukmu.
A   : (tarik nafas)
M  : Untuk soal HPmu Tuhan membuatnya mati karena orang yang mengajakmu berbisnis itu
       sebenarnya adalah seorang penipu. Tuhan sebenarnya tidak membiarkanmu tertipu. Lagipula 
       dengan telepon itu akan menyebabkan konsentrasimu dalam mengemudi menjadi kacau
       sehingga mencelakakan orang yang menyebrang jalan di depanmu kala itu.
A   : (mataku berkaca-kaca) Yaa, aku mengerti.
M  : Soal mesin pijat refleksi, Tuhan tahu kau belum sempat membeli voucher listrik sehingga
        apabila mesin itu engkau nyalakan maka pasti akan mengambil banyak listrikmu dan aku yakin 
        kamu pasti tidak ingin berada dalam kegelapan.
A   : (menangis) Ya Tuhan maafkan aku . . .
M  : Manusia, belajarlah engkau untuk percaya pada kekuasaan Tuhan., karena rencanaNya pasti 
       lebih baik dari rencanamu sendiri. Yakinlah bahwa Dia selalu menakdirkan yang terbaik 
       untukmu. Belajarlah untuk selalu bersyukur atas apapun yang terjadi, karena semua hal yang  
       terjadi dalam hidupmu sudah Dia atur demi kebaikanmu sendiri. Jangan engkau mengeluh dan 
       menyerah. Bersabarlah karena Dia pasti menakdirkan semua hal dalam hidupmu akan Indah 
       Pada Waktunya. . . :)