Urin merupakan salah satu cairan yang
mengandung sisa metabolisme yang diekskresikan oleh ginjal. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya urin terbentuk melalui 3 tahap yaitu filtrasi, absorpsi,
dan augmentasi. Pada orang sehat, urin mengandung air, ureum, kreatin, dan
garam-garaman, sedangkan urin yang tidak sehat, bisa mengandung glukosa,
protein, atau darah. Normalnya glukosa tidak ditemukan atau ada tapi dalam
jumlah yang sangat kecil di dalam urin. Hal ini dikarenakan di dalam ginjal
glukosa mengalami penyerapan kembali (reabsorpsi) oleh tubulus kontortus
proksimal. Apabila tingkat glukosa dalam darah melebihi batas gula ginjal
(160-180 mg/dl) maka glukosa mulai nampak dalam urin. Keberadaan glukosa dalam
urin (glucosuria) merupakan indikasi
adanya penyakit, yaitu diabetes mellitus.
Penyakit diabetes mellitus dapat
dideteksi lewat uji kandungan glukosa yang terdapat dalam urin. Uji tersebut menggunakan
larutan yang disebut reagen benedict. Reagen benedict adalah larutan yang
digunakan untuk mengetahui kandungan glukosa dalam suatu cairan. Glukosa
mempunyai sifat mereduksi. Apabila reagen benedict diteteskan ke dalam larutan
gula maka tembaga alkalis yang terkandung di dalam benedict akan direduksi oleh
gula yang mempunyai gugus aldehida dengan membentuk kuprooksida (Cu2O)
yang akan menghasilkan endapan berwarna merah bata yang berada di dasar tabung.
Dengan cara seperti itulah maka glukosa yang terkandung di dalam urin dapat
terdeteksi dengan perubahan warna yang
terjadi.
Pada gambar di atas menunjukan bahwa
urin yang tidak sehat (mengandung glukosa) setelah ditetesi reagen benedict dan
dipanaskan di atas api mengalami perubahan warna menjadi merah bata. Sedangkan,
urin yang sehat setelah ditetesi benedict warnanya tidak berubah dan tetap
berwarna biru.
Agar terhindar dari penyakit diabetes
melitus sebaiknya melakukan hal-hal pencegahan seperti berikut ini: 1) selalu
memperhatikan porsi makanan agar tetap seimbang (pilih makanan dengan
karbohidrat/rendah gula), 2) olahraga secara teratur dan tidak banyak berdiam
diri, 3) usahakan berat badan dalam batas normal, dan 4) hindari obat-obatan
yang dapat menimbulkan diabetes (Wijayakusuma, 2008).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar